Jumat, 07 Agustus 2015

JURU MASAK



JURU MASAK
      Di sebuah desa letaknya di Lereh Panjang. Ada seorang juru masak yang sangat handal yaitu Makaji. Ia mempunyai seorang anak bernama Azrial. Seorang laki-laki lulusan dari Madrasah Aliyah yang sekarang berkerja di Jakarta. Yang mencintai seorang gadis anak tuan tanah di desa itu, tamatan dari Akademi Keperawatan yang bernama Renggogeni. Akan tetapi cintanya di tolak oleh Mangkudun ayah Renggogeni yang notabennya seorang juragan tanah di desa tersebut. Itu membuat dendam di hati Azrial.
      Suatu hari ketika Renggogeni akan menikah dengan Yusnaldi seorang pewira muda polisi, Makaji tidak keberatan untuk membantu menjadi juru masak di pernikahan itu. Walaupun Mangkudun telah menyakiti hati anaknya. Akan tetapi pada saat acara tersebut berlangsung Makaji di ajak anaknya ke Kota Jakarta untuk menghabiskan masa tuanya bersama anak-anaknya. Sehingga acara pernikahan yang semula di anggap meriah itu malah jadi sebaliknya. Para tamu kecewa akan suguhan yang di berikan keluarga Mangkudun terutama keluarga Yusnaldi, sebab makanan yang di suguhkan tidak sesuai yang di inginkan keluarganya.

Analisis cerita:
1.      Judul:  JURU MASAK
2.      Tema: Dendam di hati Azrial
3.      Seting: a. Tempat: Lereh Panjang
             b. Suasana: sedih , gelisah , meriah , kecewa , berantakan
             c. Waktu:
       4.  Tokoh: Mangkudun, Azrial, Makaji, Renggogeni, Yusnaldi, Gentasari, Rustamaji, keluarga        Yusnaldi , para warga, para tamu
5.      Penokohan:  a. Mangkudun: membeda-bedakan kasta
b.      Azrial: pendendam , penyayang
c.       Makaji: tidak membedakan siapapun
d.      Renggogeni: pasrah
e.      Kel. Yusnaldi: menuntut lebih
6.      Amanat: -     Jangan pendendam
-          Jangan membedakan status social
-          Jangan mengingkari janji 
7.      Nilai moral: a. pendendam  “ merah padam muka Azrial mendengar nama itu, siapa lagi kalau bukan Renggogeni, perempuan masa lalunya”
b. tidak membeda-bedakan orang “ Makaji tidak pernah keberatan membantu keluarga mana saja yang hendak menggelar pesta, tidak peduli apakah tuan rumah itu orang terpandang yang tamunya membludak ataupun orang biasa yang hanya sanggup menggelar syukuran seadanya”
8.      Nilai budaya: 
a. perbedaan status “ derjatkeluarga Azrial memang seumpama lurah tak berbatu, seperti sawah tak berpembatang, tak ada yang bisa di andalkan…”
 b. adanya pertunjukan seni “para ketua menyiapkan pertunjukan pencak guna menyambut kedatangan mempelai pria. Pencak silat juga turun ambil memeriahkan …”
c. khas hajat didesa lereh panjang “begitulah pentingnya Makaji. Tanpa campur tangannya , keduri terasa hambar sehambar gulai kambing dan gulai rebung karena bumbu-bumbu tak di racik oleh tangan dingin Makaji..”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar