JURU MASAK
Di sebuah desa letaknya di Lereh Panjang.
Ada seorang juru masak yang sangat handal yaitu Makaji. Ia mempunyai seorang
anak bernama Azrial. Seorang laki-laki lulusan dari Madrasah Aliyah yang
sekarang berkerja di Jakarta. Yang mencintai seorang gadis anak tuan tanah di
desa itu, tamatan dari Akademi Keperawatan yang bernama Renggogeni. Akan tetapi
cintanya di tolak oleh Mangkudun ayah Renggogeni yang notabennya seorang
juragan tanah di desa tersebut. Itu membuat dendam di hati Azrial.
Suatu
hari ketika Renggogeni akan menikah dengan Yusnaldi seorang pewira muda polisi,
Makaji tidak keberatan untuk membantu menjadi juru masak di pernikahan itu.
Walaupun Mangkudun telah menyakiti hati anaknya. Akan tetapi pada saat acara
tersebut berlangsung Makaji di ajak anaknya ke Kota Jakarta untuk menghabiskan
masa tuanya bersama anak-anaknya. Sehingga acara pernikahan yang semula di
anggap meriah itu malah jadi sebaliknya. Para tamu kecewa akan suguhan yang di
berikan keluarga Mangkudun terutama keluarga Yusnaldi, sebab makanan yang di
suguhkan tidak sesuai yang di inginkan keluarganya.
Analisis
cerita:
1. Judul: JURU MASAK
2. Tema: Dendam di hati Azrial
3. Seting: a. Tempat: Lereh Panjang
b. Suasana: sedih ,
gelisah , meriah , kecewa , berantakan
c. Waktu:
4. Tokoh: Mangkudun, Azrial, Makaji, Renggogeni,
Yusnaldi, Gentasari, Rustamaji, keluarga
Yusnaldi , para warga, para tamu
5. Penokohan: a. Mangkudun: membeda-bedakan kasta
b. Azrial: pendendam , penyayang
c. Makaji: tidak membedakan siapapun
d. Renggogeni: pasrah
e. Kel. Yusnaldi: menuntut lebih
6. Amanat: - Jangan pendendam
-
Jangan
membedakan status social
-
Jangan
mengingkari janji
7. Nilai moral: a. pendendam “ merah padam muka Azrial mendengar nama itu,
siapa lagi kalau bukan Renggogeni, perempuan masa lalunya”
b. tidak membeda-bedakan
orang “ Makaji tidak pernah keberatan membantu keluarga mana saja yang hendak
menggelar pesta, tidak peduli apakah tuan rumah itu orang terpandang yang
tamunya membludak ataupun orang biasa yang hanya sanggup menggelar syukuran
seadanya”
8. Nilai budaya:
a. perbedaan status “
derjatkeluarga Azrial memang seumpama lurah tak berbatu, seperti sawah tak
berpembatang, tak ada yang bisa di andalkan…”
b. adanya pertunjukan seni “para ketua
menyiapkan pertunjukan pencak guna menyambut kedatangan mempelai pria. Pencak
silat juga turun ambil memeriahkan …”
c. khas hajat didesa lereh panjang
“begitulah pentingnya Makaji. Tanpa campur tangannya , keduri terasa hambar
sehambar gulai kambing dan gulai rebung karena bumbu-bumbu tak di racik oleh
tangan dingin Makaji..”